Friday, April 5, 2013

AIR MATA DI KIRBAT TUHAN



Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbatMu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan? (Maz 56:9).


Pelajaran pertama bahwa Tuhan memperdulikan kita. Sengsara dihitung, maksudnya adalah bahwa Tuhan turut merasakan apa yang kita alami. Dalam terjemahan bahasa lain diterjemahkan: You know How trouble I am. Adalah salah kalau beranggapan Tuhan tidak memperdulikan kita. Ia sungguh mau merasakan apa yang kita rasakan. Dalam New International Version: record my lament. Dalam surat Petrus Tuhan berkata bahwa Ia memperdulikan kita (Terj. Lama 1Pet 5:7). 

Cara kita berdoa menunjukkan kepercayaan kita kepadaNya. Jangan seperti murid-murid Tuhan yang dengan kasar brkata: Tuhan tidak pedulikah kalau kita binasa (Mark 4:38). Tuhan tidak akan membiarkan kita binasa. Tuhan yesus menjadi manusia agar ia turut merasakan apa yang kita rasakan sehingga ia dapat mengerti keadaan kita dengan sempurna.

Pelajaran kedua adalah bahwa Tuhan mencatat kesusahan kita. Kalimat air mataku Kau taruh dalam kirbatMu menunjukkan diterjemahkan : You have kept a record dalam terjemahan Alkitab New International Version : List my tears on your scroll . Tuhan mencatat kepeduhan kita dalam buku. Sama dengan dalam kirbat (tempat menyimpan minum). Tuhan memiliki kirbat, yang dalam terjemahan bahasa lain diterjemahkan catatan. Apa sebenarnya yang dimaksud disini?. Harus dipahami bahwa mazmur 56 mengungkapkan doa dan seruan Daud tatkala ada dalam pelarian. Ia tidak lagi memiliki tempat berpijak. Di negara sendiri diburu oleh Saul di negara musuh diburu oleh musuh. Syair ini berisi doa Daud tatkala ditangkap di Gat. Daud mengalami penderitaan itu bukan karena kesalahan daud, tetapi karena pengorbanannya bagi kerajaan Yahwe. Sejak daud mempertaruhkan diri melawan Goliat dan menaklukkannya ia dimusuhi Saul. Seharusnya Saul berterima kasih, tetapi balasannya berupa ancaman maut bagi Daud. Tetapi Daud menerima sengsara tersebut sebagai pengabdianya kepada Tuhan.

Jadi sengsara Daud bukan karena kesalahannya. Air matanya bukanlah air mata buaya atau air mata yang mengalir dari kesalahanya sendiri. Telah banyak air mata yang tertumpah bukan karena Tuhan dan untuk Tuhan tetapi untuk dunia. Sekarang saatnya kita menumpahkan airmata bagi Tuhan. Sengsara seperti inilah yang dicatat oleh Tuhan. Air mata seperti inilah yang disimpan di kirbat Tuhan. Inilah air mata yang berharga di hadapan Tuhan. Orang-orang yang berlelah bagi Tuhan ini akan menerima penghargaan dan kemuliian dari Tuhan. Perlu dipertanyakan apakah kita memiliki air mata yang tersimpan di kirbat Tuhan. Penderitaan seperti ini adalah karunia (Fil 1:29; 1Pet 2:20). Hendaknya kita bersama-sama dengan Tuhan bukan hanya dalam menikmati kuasa dan mujizatnya semata-mata, tetapi juga dalam menikmati penderitaan bagi kepentingan kerajaan Bapa. Inilah yang diingini Paulus, bahwa ia mau serupa dengan Tuhan dalam penderotaanNya (Fil 3:10). Orang yang berlelah bagi Tuhan ini akan memperoleh penghiburan abadi. Tuhan berkata: Berhentilah dari kelelahanmu (Wah 14:13). Kita telah banyak berlelah untuk dunia, tetapi kita tidak berlelah untuk Tuhan. Saatnya sekarang kita berlelah bagi Tuhan. Menumpahkan peluh dan airmata bagi Tuhan.

Dalam suratnya Paulus berkata, bahwa telah tersedia baginya mahkota kehidupan (2Tim 4:6-8). Kalau kita mau minum cawan yang juga diminum oleh Tuhan kita akan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia (Mar 10:39). Ingat tidak ada kemulian tanpa cawan penderitaan, no gain without pain, no crown without cross. Dalam kitab Roma tertulis bahwa kita yang menderita bersama-sama dengan Tuhan juga dipermulikan bersama-sama dengan Tuhan pula (Roma 8:17).

sumber

No comments:

Post a Comment